Komputer
Analog dan Komputer Digital
komputer digital
Komputer digital adalah sebuah jenis komputer yang mampu
melakukan pengolahan data, dimana data yang diolah dinyatakan dalam bentuk
angka duaan atau digit. Pada setiap karakter dinyatakan kedalam kombinasi digit
1 dan digit 0, atau yang lebih familiar (lazim) disebut sebagai bit atau
binary digit.
Komputer jenis ini
dimanfaatkan untuk mengolah data baik dalam bentuk huruf maupun angka. Ia
seringkali dignakan untuk aplikasi bisnis dan teknik. Diantara keunggulannya
adalah tingkat ketepatannya yang sangat tingggi, output yang dihasilkan bisa
berupa, huruf, angka, gambar maupun grafik, dapat menyimpan data, data yang
disimpan bisa dikoreksi, dan ia dapat melakukan operasi logika.
Karena komputer
digital adalah komputer yang kita operasikan sehari-hari, maka untuk zaman
sekarang ini, ia bisa berupa berbagai jenis komputer, sebagai contoh adalah:
desktop, laptop, netbook, Personal Digital Assistant (PDA), Minicomputer,
Server, Supercomputers, dan komputer tablet.
komputer analog
Komputer analog adalah sebuah jenis
komputer yang dirancang khusus untuk menggambarkan bentuk-bentuk fungsi
aritmatika dalam bentuk gambar atau grafis yang berkesinambungan (data sebagai
input berkesinambungan). Jika jenis komputer analog ini dibandingkan dengan
komputer digital, maka komputer analog kalah dalam hal ketelitian dan kalah
dalam kecepatan pengoperasian.
Level Analog disini adalah:
- Lawan dual dari level digital.
- Yang mana level digital tegangannya tinggi
- Level rendah
Yang digunakan dalam implemensi
bilangan binary. Secara mendasar, komponen elektrnik yang digunakan sebagai
inti dari komputer analog adalah op-amp (Operational Amplifier ).
Komputer analog juga saat ini banyak
dikenal sebagai mesin analog. Secara umum, komputer analog memiliki
beberapa ciri utama. Berikut ini adalah beberapa ciri utama dari komputer
analog :
- Data yang diukur bersifat kuantitatif
- Hasil penghitungan ditunjukkan secara fisik, misalnya dalam bentuk jarum dan juga angka
- Biasanya hanya berguna untuk melakukan pengukuran ataupun penghitungan yang terbatas (hanya beberapa satuan saja)
Perbedaan Televisi Analog Dan Digital
Perbedaan yang paling
mendasar antara sistem penyiaran televisi analog dan digital terletak pada
penerimaan gambar lewat pemancar. Pada sistem analog, semakin jauh dari stasiun
pemancar televisi, sinyal yang akan ditimbulkan akan melemah dan penerimaan
gambar dari stasiun menjadi buruk dan berbayang. Sedangkan pada sistem digital,
kebalikan dari analog. Siaran gambar yang jernih akan dapat dinikmati sampai
pada titik dimana sinyal tidak dapat diterima lagi- · Proses Penerimaan ke Pengguna
Pada
TV Analog, untuk mendapatkan siaran
televisi digunakan alat penangkap sinyal yang disebut antena. Pada siaran
televisi analog, semakin jauh letak antena dari stasiun pemancar televisi,
sinyal yang diterima akan melemah dan mengakibatkan gambar yang diterima oleh
pesawat televisi menjadi buruk dan berbayang.
pada
TV Digital, proses penerimaan sinyal
gambar, suara, dan data yaitu menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi.
Modulasi itu sendiri adalah proses perubahan suatu gelombang periodik sehingga
menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi,
suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu
gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi.
- · Cara Produksi
TV Digital menggunakan panel layar datar seperti
LCD, plasma, atau LED. Resolusi
perangkat TV Digital bisa diatur di angka 480p (SD = Standar Definition) atau
bahkan di 780p atau 1080i / p yang dikenal sebagai HD atau high definition. HD
memungkinkan untuk meningkatkan ukuran TV tanpa mengorbankan kualitas gambar
pada layar
TV Analog menggunakan tabung katoda sebagai
display TV Analog menggunakan resolusi SD. Meskipun telah ada upaya untuk
mengimplementasikan HDTV untuk TV Analog, akan tetapi persyaratan dalam hal
bandwidth yang terlalu besar sehingga tidak mungkin diterapkan.
·
TV
Analog biasanya dibuat dengan menampilkan CRT sedangkan TV digital menggunakan
panel layar datar
Tv
Digital Tv
Analog
Perbedaan Musik Analog dan Digital
Analog
Istilah ‘analog’ yang biasa digunakan di dunia live sound atau pro audio, mengacu pada pengertian gelombang suara (sound wave) itu sendiri, yang penyebarannya dilakukan melalui listrik yang dihantarkan melalui kabel audio sebagai mediumnya. Jadi, gelombang suara yang dihasilkan akibat serangkaian perangkat elektronik yang dialiri listrik, disebut mempunyai keluaran (output) analog.
Kelebihan dari analog :
- Memiliki suara yang lebih natural dibandingkan dengan efek digital. Efek digital soundnya sudah direproduksi ulang, sementara yang analog masih lebih asli.
- Jenis sound yang dihasilkan lebih banyak dan beragam, karena biasanya sebua efek akan keluar versi analognya dulu, baru versi digitalnya menyusul.
- Parameter dari efek analog lebih detail, sehingga kita dapat lebih leluasa dalam setting berbagai efek dan mencari karakternya satu-persatu dari semua efek digital yang digunakan.
Kelemahan dari analog :
- Tidak praktis jika harus membawa banyak jenis efek, karena kita harus menggabungkan serangkaian efek sehingga menjadi lebih lebar, apalagi effect analog rack system yang besarnya bisa seukuran lemari pakaian kecil.
- Walaupun cara pengoperasiannya mudah, namun untuk mendapatkan karakter sound yang baik cenderung lebih sulit karena parameternya sangat detail, sehingga membutuhkan kejelian saat setting sound.
- Jika ada masalah di salah satu efek atau kabel, harus dicek satu persatu untuk mengetahui letak masalahnya. Ini bakal sangat merepotkan terutama saat kita akan manggung. Kamu juga harus belajar cara routing dan menggunakan kabel yang berkualitas bagus, karena itu akan sangat mempengaruhi sound yang dihasilkan nantinya, dan memastikan efek untuk gak mendadak mati saat tengah manggung.
Contoh Musik Analog
Digital
Berlawanan dengan analog,
istilah ‘digital’ dalam penggunaannya di dunia musik dan sound berarti dalam
penyebarannya, suatu bunyi/sound melibatkan data (bit komputer). Jadi bukan
benar-benar gelombang suara (sound wave) yang secara langsung disebarkan
melalui kabel audio ke tujuan, melainkan dalam penyebarannya di-konversi
(dirubah) terlebih dahulu menjadi bit data, yang kemudian ditransmisikan atau
dikirimkan melalui berbagai metode komunikasi data, untuk kemudian dikonversi
kembali di titik tujuan dimana bunyi tersebut ingin dikeluarkan.
Kelebihan digital
- Hanya 1 unit sudah lengkap, karena dalam satu perangkat effect saja terdapat banyak sekali jenis effect suara yang bisa kita gunakan.
- Mencari karakter suara gitar yang kita inginkan lebih mudah dan cepat, karena terdapat banyak sekali sound sampling yang sudah ada dari bawaan pabrik, yang tinggal diedit untuk menyesuaikan dengan selera kita.
- Lebih portable, karena dalam satu perangkat sudah tercakup banyak efek sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana.
Kekurangan digital
- Salah satu yang dianggap paling dominan adalah suaranya kurang natural, bahkan terlalu banyak jenis efek yang suaranya aneh sehingga banyak gitaris yang enggan menggunakannya.
- Mudah rusak karena teknologi digital lebih rawan terhadap virus, bahkan tegangan listrik yang berubah-ubah atau yang kurang stabil juga memudahkan perangkat digital akan rusak. Tips: ada baiknya gunakan stabilizer bagi anda pengguna efek digital yang apabila tegangan listrik kurang stabil.
- Cara pengoperasian yang cukup sulit, karena tiap merk yang berbeda pasti memiliki cara pengoperasian yang berbeda pula, sehingga jika kita dihadapkan dengan sebuah efek digital yang belum pernah kita operasikan membutuhkan waktu lagi untuk beradaptasi.
Contoh Musik Digital
·
Kaset
diputar dengan tape, walkman
·
CD, VCD,
DVD diputar dengan CD player, discman
·
Musik
Digital diputar dengan MP3 Player, iPod
Refrensi
http://www.erhan.id/2016/01/music-digital.html
http://flashintata.blogspot.co.id/2010/11/televisi-analog-vs-televisi-digital.html
Hery Nuryanto,2012,Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Teknologi,Jakarta,PT Balai Pustaka(PERSERO)
Komentar
Posting Komentar